Pemain Judi Online Putuskan Berhenti

Judi online telah menjerat Tommy, 28 tahun, seorang pemuda asal Solo, Jawa Tengah selama 2023 hingga 2025. Ia menceritakan bagaimana kisah pahitnya bergelut di dunia judi online hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah mendengar salah satu temannya hendak bunuh diri.

Tommy bermain judi menggunakan sebagian uang hasil kerja paruh waktu sebagai content writer. Puncaknya dia bahkan menghabiskan seluruh gajinya untuk bermain judi. Dia menuturkan untuk kasus pertama bermain parlay tidak membuatnya kecanduan karena kemenangan hanya Rp 150.000 dari taruhan Rp 10.000. Itu pun jarang dan terhitung sulit karena kalau main parlay harus analisis dulu match-nya. Sedangkan judi slot mainnya tinggal mencet, tuturnya.

Setelah mengetahui ada gem slot, Tommy mengaku masif melakukan judi dari berbagai macam seperti Olympus (Zeus), Aztec Bonanza dan lain-lain. Di kalangan pejudi, itu termasuk gem-gem populer, ujarnya. Ia mengatakan mulai kenal judi saat masih kuliah dan menjadi pekerja paruh waktu. Saat lulus kuliah, ia semakin sering main judi online karena banyak waktu senggang. Ditambah, bandar memberikan kemenangan membuat kecanduan. Waktu itu makin mudah jadi adiksi, ucapnya.

Ada pemain serupa yang menang jutaan rupiah menyilaukan mata Tommy. Dia berambisi agar setara dengan orang-orang itu untuk mendapatkan uang instan. Bahkan gebetan saya, bisa menang Rp 10 juta dalam satu waktu. Ada juga temen saya yang menang sampai Rp 7 juta hingga Rp 15 juta. Ketika sudah terjun, sulit untuk berhenti. Ada imajinasi, bahwa judi itu tinggal nunggu waktu menangnya, ucapnya.

Sialnya, kata Tommy, ada dua kemungkinan pemain judi online. Pertama, orang belum sempat menang, tapi sudah kalah banyak. Kedua, orang sudah dapat momentum menang besar, tapi sebenarnya dia sudah kalah lebih banyak. Dia mengibaratkan permainan judi seperti buang hajat besar yang bisa keluar sehari sekali, seminggu sekali atau bahkan sulit dikeluarkan. Yang pasti kerugian psikis lebih tak tertanggung ketimbang materi. Tapi karena saya tipe pemain yang agak hati-hati, menang-ruginya tipis sebenarnya, paparnya. Dia tidak tahu pasti sudah mengeluarkan uang berapa untuk gambling. Kalau ditotal mungkin jutaan saja, ujarnya.

Tommy mengaku dia tidak pernah sampai pinjam uang ke orang lain untuk bermain judi. Namun, dia bisa menghabiskan gajinya untuk mencari keuntungan bahkan dia sempat menang Rp 15 juta dari modal Rp 25.000. Namun mimpi-mimpi itu ingin dikuburkan setelah Tommy mendengar kabar rekannya hampir bunuh diri karena terjerat pinjaman online yang dipakai untuk main judi. Ia bercerita rekannya itu kalah sampai puluhan juta dan terlilit pinjaman online meski sudah menjual barang-barang miliknya. Dari kabar itu, Tommy tergerak untuk mengakhiri kebiasaannya main judi online.

Bahaya kecanduan

Dia mengaku sulit untuk berhenti main judi kalau sudah kecanduan. Tommy mencontohkan penjudi bahagia karena menang Rp 500.000 padahal dia sudah menghabiskan uangnya Rp 1 juta. Dia merasa untuk padahal sebenarnya dia buntung alias rugi, namun tidak menyadari. Jika orang sudah kecanduan, maka kekalahan dan kemenangan rasanya beda tipis, kata dia.

Menurutnya, penjudi online itu mengawali kariernya untuk main taruhan itu dari iklan-iklan di media sosial dan internet. Selain itu, ada juga yang tahu permainan itu dari kawannya. Ia berharap pemerintah lebih tegas dan menindak iklan-iklan yang berseliweran. Pemerintah harus bisa mengontrol jangan sampai masyarakat yang hancur gara-gara judi, paparnya.

Tommy mengaku saat ini hanya sebagai penyintas judi online karena sudah berhenti. Terlebih ada kabar judi online sudah menyasar semua kalangan. Permainan judi online hanya membuat perasaan dan hatinya hampa, selain itu dipenuhi dengan ambisi tidak ada habisnya. Pesanku berhenti bermain judi berarti kamu mencintai orang di sekitarmu. Yang merasakan candu kamu sendiri, tapi dampaknya bisa ke orang lain. Ada keluarga, teman, dan waktu yang jauh lebih berharga, ketimbang kemenangan scatter semumu itu, kata dia.